Tak ada lagi yang menghalangi keceriaan yang sempat terenggut dari kehidupan Ellie Challis. Berkat blade runner, bocah imut lima tahun itu kini leluasa bergerak ke sana kemari. Dia beruntung menjadi belia pertama yang memakai kaki palsu lentur itu.
''Kemajuan yang luar biasa. Elli sekarang bisa berjalan dua kali lebih cepat dengan kaki barunya,'' kata Paul Challis, 45, ayah Elli, seperti dilansir Daily Mail kemarin (11/4). ''Amat mengagumkan melihat dia penuh semangat,'' lanjutnya.
Bentuk kaki baru Ellie tak seperti kaki pada umumnya. Lebih menyerupai lempengan pisau tumpul yang amat lentur. Meski kaki palsunya berbentuk aneh, anak perempuan dari Little Clacton itu terlihat biasa berjalan bahkan sudah lincah berlari menggunakannya. Dia hanya memerlukan adaptasi beberapa minggu pasca operasi pada Desember 2006.
Kalangan medis dan kedua orang tuanya pun gembira menyaksikan perkembangan luar biasa tersebut.
''Semula kami khawatir dia tidak akan dapat menciptakan keseimbangan saat memakainya. Ternyata kemajuannya mengagumkan,'' papar Bob Watts, direktur Dorset Orthopaedic, pusat penyedia anggota badan buatan yang terkenal di dunia.
Tak sia-sia keputusan Bob Watts untuk menyetujui pembuatan blade runner versi junior. Kaki lentur yang membantu aktivitas Ellie seperti yang dipakai pelari yang mencetak rekor dunia lari 100, 200, dan 400 meter Oscar Pistorius asal Afrika Selatan.
Ellie pun merasa nyaman dengan sepasang kaki palsu seharga GBP 10 ribu (sekitar Rp 166 juta) dan harus diganti setiap dua tahun itu. Cara kerjanya cukup dengan menggerakkan kedua lututnya secara bersamaan.
Belia imut itu memang memerlukan penopang untuk kedua kakinya yang diamputasi. Bermula ketika Ellie terserang meningitis saat berusia 16 bulan. Jantung dia sempat berhenti berdenyut dan dokter pun sudah meminta orang tuanya mengucapkan kata perpisahan terakhir.
''(Ketika itu) Paul dan saya hanya bisa berdiri terpaku di samping ranjangnya. Kami terus menyemangatinya untuk bertahan,'' kata Lisa Challis, 35, ibu Ellie yang bekerja sebagai sukarelawan untuk orang dewasa yang mengalami pembelajaran sulit.
''Kami berpikir akan kehilangan dia. Sungguh menakjubkan, dia mampu melewati masa sulit itu. Jantungnya berdetak lagi,'' imbuhnya.
Meski denyut kehidupan bergerak lagi, deraan sakit belum usai. Empat hari kemudian kaki dan tangan Ellie mulai menghitam. Dokter pun menyarankan pasangan suami istri Paul dan Lisa Challis merelakan tangan dan kaki anak mereka diamputasi.
''Operasi amputasi itu membutuhkan enam jam. Saya terkejut ketika melihat hasilnya. Hanya sebagian kecil tubuh Ellie yang tersisa. Saya terus-menerus menangis,'' kata Lisa Challis.
Amputasi itu memang mengundang duka kedua orang tua Ellie. Betapa tidak, waktu itu adalah masa-masa indah seorang anak untuk belajar berjalan.
Pasca amputasi, Ellie menghabiskan waktu selama dua tahun berjalan menggunakan anggota badan palsu yang biasa. Tetapi, dia mengeluh tidak nyaman dan berusaha agar kondisinya sama dengan saudara kembarnya, Sophie.
Kedua orang tuanya kemudian menghubungi pusat anggota badan palsu terkenal di dunia Dorset Orthopaedic. Beruntung, ibu Ellie memiliki kenalan yang dermawan, Sebagian dana didapatkan dari dia. [jp/ais]
sumber : rileks.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
ho ho ho ho :f
hohoho :@
Acungan jempol utk yg menemukannya,...lebih bagus lagi kalo dimurahin harganya jadi bisa terjangkau utk masy. bawah.
@main excel... iya yang buat menemukannya hebat sekali yah...
Posting Komentar