Pengikut





Assalamu'alaikum... Welcome to my site

Find this blog

blog

Kenang - kenangan

Jumat, 22 Agustus 2008

yang ini kalo gak salah lagi acara futsal deh... atau classmetting... hahahaha... makLum yah anak STM..
tampangnya pada cupu - cupu... tapi keren lhoooo jangan salah...













Kalo ini skandal di TKJ (Tekhnik Komputer jaringan) Tenang aja.. itu mereka lakukan kalo lagi ga ada gawean doang kok.. dua - duanya normal kok... mau coba? xixixixi









Dududuh.... Pada rajin kan shalatnya?? ayo siapa yang masih bolong - bolong shalatnya... Ini shalat magrib sehabis buka puasa










kalo ini dari kiri ke kanan... kiki, aku, isma, sama dian yang yang bergaya di depan vespa tua

PengaLaman baru..Pengalaman seruuuu...

Kamis, 21 Agustus 2008

xixixixi....

Ini pengalaman yang unik buat aku... hmm... dalam angan - anganku yang namanya PKL itu menyeramkan, menegangkan dan haaaaah pokoknya melelahkan deh...
Ternyata, tanpa disangka - sangka... PKL itu membosankan, boring, BT (sama aja yak?) ho oh... mungkin karena ini adalah bulan pertama aku bergabung dengan perusahaan ini kali ya? Terlebih lagi karena di sini mayoritasnya cowok,,, mungkin dalam pikiran mereka cewek itu "gak bisa apa - apa" berhubung memang tempat PKL-ku rada - rada berat sih....

Hmmm... Tapi disini aku mendapatkan pengalaman yang sangat berharga...
yang pertama : aku tahu daerah sekitar tempat PKL, jadi tambah wawasan buat jadi peta Jakarta
yang kedua : jangan mengangan - angankan hal yang belum pasti deh
yang ketiga : belajar untuk lebih tabah dan tawakal ajah... karena mungkin sekarang kita sedang diuji, ditegur, atau mungkin diberi azab (huhuhu.. menyeramkan) becanda..

Yah pokoknya apapun yang sedang dijalankan harus dengan ikhlas dan lapang dada... mungkin aja abis ini, kita dapat hal yang amat sangat lebih baik dari sekarang... Pintu menuju ridha Allah itu kan banyak.. ya.. jadikan aja ini sebagai salah satunya.. Oke friends!!!

Sejarah IsLam di Jepang

Tidak ada catatan yang jelas maupun jejak sejarah yang jelas mengenai kontak antara Islam dan Jepang serta kapan persisnya Islam masuk ke Jepang. Tapi setidaknya dapat diketahui bahwa Islam masuk ke Jepang melalui penyebaran ide/pemikiran religius dari Barat (Western) pada tahun 1877. Pada masa itu kisah hidup Nabi Muhammad SAW diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Hal ini menyebabkan Islam mampu hadir dan diterima di tengah kalangan intelektual Jepang, walaupun Islam pada saat itu hanya dipandang sebagai sebentuk pengetahuan serta bagian dari sejarah budaya. Kontak lain yang juga tidak kalah penting adalah ketika Turki Ottoman mengirimkan utusan berupa armada angkatan lautnya ke Jepang pada tahun 1890. Tujuan dari misi diplomatic ini adalah untuk menjalin hubungan antara dua negara dan untuk saling mengenal satu sama lain. Armada angkatan laut ini dinamakan “Ertugrul”. Armada ini kemudian terbalik dan kandas di tengah perjalanan pulangnya.


Belajar Alquran di Jepang

Dari 600 (enam ratus) penumpang, hanya 69 (enam puluh sembilan) yang selamat. Pemerintah maupun rakyat Jepang bersama-sama berusaha menolong para penumpang yang selamat dan mengadakan upacara penghormatan bagi arwah penumpang yang meninggal dunia. Mereka yang selamat, akhirnya dapat kembali ke negara mereka berkat sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari seluruh rakyat Jepang. Peristiwa ini menjadi pencetus dikirimnya utusan pemerintah Turki ke Jepang pada tahun 1891 (seribu delapan ratus sembilan puluh satu). Hubungan yang sangat baik dengan Turki ini, juga membawa kemenangan bagi Jepang dalam peperangan dengan Rusia yang dimulai pada tahun 1904 (seribu sembilan ratus empat). Dikatakan, pada saat armada kapal kekaisaran Rusia melintasi laut Baltik, Turki memberitahukan hal tersebut kepada Jepang, dan karena itu, Jepang meraih kemenangannya. Orang Jepang yang pertama kali masuk Islam adalah Mitsutaro Takaoka yang menjadi Muslim tahun 1909 dan kemudian berganti nama menjadi Omar Yamaoka setelah menunaikan ibadah haji ke Mekah dan sempat pula mengunjungi Bumpachiro Ariga, dimana di kota yang menjadi bagian dari negara India itu Omar Yamaoka sempat pula berdagang serta berkenalan dengan Islam secara lebih mendalam. Setelah cukup lama berinteraksi dengan masyarakat setempat, Yamaoka akhirnya mengganti namanya lagi menjadi Ahmad Ariga. Namun para peneliti juga menyatakan bahwa orang Jepang yang pertama kali masuk Islam bernama Torajiro Yamada. Yamada pernah mengunjungi negeri Turki sebagai bentuk rasa simpatinya atas kematian para personel armada angkatan laut Turki yang pernah mengunjungi Jepang. Yamada kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Khalil. Untuk menyempurnakan Rukun Islamnya, Abdul Khalil pun menunaikan ibadah haji ke Mekah.

Kemunculan komunitas Muslim di Jepang dimulai sejak kedatangan ratusan pengungsi Muslim dari Turki, Uzbekistan, Tadjikistan, Kirghiztan, Kazakhtan, serta para pengungsi lain yang berasal dari Asia Tengah serta Rusia saat kebangkitan Revolusi Bolshevik selama Perang Dunia I. Orang-orang Muslim yang diberi Asylum (hak suaka) oleh pemerintah Jepang tinggal di beberapa kota utama di Jepang dan kemudian membentuk komunitas Muslim yang kecil. Sejumlah orang Jepang memeluk Islam setelah berinteraksi dengan komunitas Muslim tersebut. Dengan adanya komunitas Muslim yang kecil ini beberapa masjid berhasil dibangun. Masjid Kobe yang dibangun tahun 1935 serta Masjid Tokyo yang dibangun tahun 1938 merupakan masjid-masjid terpenting di Jepang. Satu hal yang perlu ditekankan di sini bahwa hanya sedikit Muslim Jepang yang dilibatkan dalam pembangunan masjid-masjid tersebut serta tidak ada satu pun Muslim Jepang yang menjadi Imam di tiap masjid tersebut.

Selama Perang Dunia II, sebuah “Islamic Boom” terjadi di Jepang. Trend ini dibawa oleh pemerintahan militer melalui berbagai macam organisasi serta research center yang concern ke kajian seputar Islam serta Muslim World. Dengan kata lain bahwa selama Perang Dunia II, terdapat lebih dari 100 buku serta jurnal kajian seputar Islam yang dipublikasikan di Jepang. Namun sayangnya berbagai macam organisasi serta research center yang tumbuh subur tersebut tidak berada di bawah control atau dikelola orang Islam sehingga para pengkaji Islam ini bisa memakai nama Islam untuk tujuan apapun. Padahal tujuan para pengkaji Islam ini semata-mata hanyalah untuk menjadikan militer Jepang mendapatkan pengetahuan yang dalam serta wawasan yang luas tentang Islam dan Muslim di negara-negara jajahan Jepang di China serta Asia Tenggara. Akibatnya, setelah Perang Dunia II berakhir tahun 1945, berbagai organisasi serta research center ini menghilang dengan cepat.

“yang lain terjadi akibat adanya “Arab Boom” setelah terjadinya peristiwa “oil shock” tahun 1973. Pada saat itu King Faisal menaikkan harga minyak sehingga negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat kelimpungan dan perekonomiannya sempat mengalami decline (kemerosotan). Media massa Jepang melakukan pemberitaan besar-besaran mengenai Muslim World secara umum dan Arab World secara khusus setelah menyadari pentingnya negara-negara Arab bagi ekonomi Jepang. Dengan adanya pemberitaan besar-besaran ini banyak orang Jepang yang sebelumnya tidak tahu apa-apa mengenai Islam mendapat kesempatan untuk mengenal Islam lewat tampilan suasana penyelenggaraan ibadah Haji di Mekah serta mendengar suara adzan dan bacaan Al-Quran. Di samping banyaknya upaya sungguh-sungguh untuk mempelajari Islam dan banyak yang memeluk Islam. Namun dengan berakhirnya efek oil shock, maka berakhir pula segala nostalgia ini. Ketertarikan orang-orang Jepang pada Islam menghilang secara cepat.Islamic Boom”

Menurut salah seorang Muslim Jepang, Nur Ad-Din Mori, beberapa tahun mendatang akan terjadi perkembangan Islam yang signifikan di Jepang. Hal ini ditandai dengan kembalinya lima pelajar Muslim ke Jepang setelah mereka menyelesaikan studinya tentang Islam di negara-negara Arab. Dua lulusan berasal dari Umm al-Qura University, Mekah, satu lulusan berasal dari Islamic University, Madinah, dan satu lagi berasal dari Dawa College, Tripoli dan terakhir berasal dari Qatar University. Meskipun para pelajar yang concern ke studi Islam ini jumlahnya tidak signifikan, namun hal itu sudah cukup bagus mengingat sebelumnya hanya ada enam pelajar yang concern ke Islamic Studies selama 20 tahun terakhir. Islam merupakan sebuah agama yang memberi penekanan pada pentingnya ilmu dan kita tidak dapat menegakkan Islam tanpa memahaminya (belajar). Nori merasa bahwa segenap upaya yang dilakukan untuk mengembangkan Islam di Jepang sekarang ini mengalami sedikit penurunan. Mori juga mengeluhkan permasalahan lain yang dihadapi oleh para Muslim di Jepang : hanya ada sedikit orang yang bisa memberi pengajaran tentang Islam kepada masayakat local dengan menggunakan bahasa Jepang. Sejarah dakwah di Jepang pada 14 tahun terakhir didasarkan pada upaya-upaya Muslim asing (orang-orang Muslim yang berasal dari luar Jepang) yang tinggal di Jepang. Mereka umumnya membentuk komunitas kecil serta menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keislaman di Jepang, sambil menuntut ilmu atau bekerja di Jepang.

Setelah Perang Dunia II, komunitas Muslim Turki merupakan komunitas terbesar di Jepang. Jepang pasca perang merupakan sebuah negara yang terkenal dengan simpatinya yang besar terhadap orang-orang Muslim yang berasal dari Asia Tengah, menganggap mereka sebagai sekutu Uni Soviet. Pada saat itu terdapat beberapa orang Jepang yang bekerja sebagai mata-mata yang mengadakan interaksi langsung dengan komunitas Muslim ini. Beberapa diantaranya terbuka matanya tentang Islam dan kemudian memeluk Islam setelah perang berakhir. Ada juga yang pergi ke Asia Tenggara seperti Malaysia sebagai tentara selama Perang Dunia II berlangsung. Ketika menembaki wilayah Malaysia dari udara, sang pilot Jepang ini menginstruksikan anak buahnya untuk mengucapkan kalimat Tauhid “Laa Ilaha illallohu”. Dan ketika mereka ditembak jatuh oleh tentara musuh di wilayah Malaysia, mereka melontarkan kalimat Tauhid agar diberi perlakuan yang baik oleh penduduk setempat. Dan memang mereka diberi perlakuan yang layak. Para tentara Jepang yang menetap di Malaysia ini akhirnya tetap menjaga kalimat Tauhid itu sampai sekarang. Mereka disebut Muslim generasi tua. Mereka menjadi sebuah kelompok minoritas Muslim Jepang pasca perang, dan hidup bersama-sama dengan komunitas-komunitas Muslim yang berasal dari negara lain, yang pada saat itu baru terbentuk. Secara umum, orang-orang Jepang pada saat itu mempunyai prasangka negative (prejudice) yang kuat terhadap Islam dan pengetahuan serta pemahaman mereka mengenai komunitas internasional amatlah terbatas. Sebagai contoh, dalam sebuah artikel yang dimuat di sebuah majalah tahun 1958, lima pilar Islam (rukun Islam) digambarkan dengan membuat judul “The Strange Customs of Mohammedans (Adat-Istiadat Muhammad yang Aneh)”

Orang-orang Jepang memiliki sebuah stereotip terhadap citra Islam sebagai sebuah agama aneh yang berasal dari negara-negara berkembang. Bahkan pada saat sekarang pun, meskipun telah dilakukan perbaikan, citra semcam ini belum bisa dihapus sepenuhnya. Beberapa tahun yang lalu, seorang penulis terkenal yang concern dalam bidang social mengatakan pada salah satu program acara TV bahwa Islam merupakan sebuah agama yang pengikutnya menyembah matahari.

Invasi Jepang terhadap China dan negara-negara Asia Tenggara selama Perang Dunia II menyebabkan orang-orang Jepang dapat berinteraksi dengan orang-orang Muslim. Orang-orang Jepang yang memeluk Islam karena interaksinya dengan orang-orang Muslim di negara-negara yang mereka invasi menjadi komunitas yang mapan pada tahun 1953 dengan terbentuknya organisasi Muslim Jepang yang pertama kali yakni Japan Muslim Association di bawah kepemimpinan almarhum Sadiq Imaizumi. Anggota-anggotanya yang pada saat pengukuhan berjumlah 65 orang bertambah menjadi dua kali lipat sebelum Sadiq Imaizumi meninggal. Presiden Japan Muslim Association adalah almarhum Umar Mita, seorang pemimpin yang penuh dedikasi. Mita merupakan tipikal Muslim generasi tua, yang belajar Islam dalam wilayah yang berada di bawah kekuasaan Jepang (wilayah invasi). Dia pada saat itu bekerja di perusahaan Perkeretapian Manshu, yang sebenarnya turut mengontrol wilayah yang diinvasi oleh Jepang yang berada di sebuah propinsi yang terletak di timur laut China. Melalui interaksinya dengan Muslim China, dia akhirnya yakin soal kebenaran Islam dan akhirnya memeluk Islam. Ketika dia kembali ke Jepang setelah perang berakhir, dia menunaikan ibadah Haji. Untuk pertama kalinya, Mita menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Jepang agar sesuai dengan perspektif Muslim. Jadi hanya setelah Perang Dunia II-lah bisa dikatakan bahwa sebuah komunitas Muslim Jepang yang sejati telah benar-benar terbentuk. Terlepas dari sukses awalnya, untuk selanjutnya perkembangan Japan Muslim Association mengalami kesulitan merekrut anggota.

Walaupun banyak organisasi Islam yang didirikan sejak tahun 1900-an, masing-masing hanya memiliki sedikit anggota yang aktif. Tidak ada estimasi yang dapat dipercaya (ekurat) tentang populasi Muslim Jepang. Data yang menyatakan bahwa jumlah total Muslim Jepang adalah 30.000 orang terlalu dilebih-lebihkan. Beberapa orang menyatakan bahwa jumlah total populasi Muslim Jepang sebanyak hanya ada beberapa ratus orang. Mungkin ini merupakan jumlah Muslim Jepang yang benar-benar mempraktekkan Islam. Ketika diminta untuk memberikan estimasi mengenai jumlah Muslim Jepang yang sebenarnya, Abu Bakar Marimoto mengatakan bahwa total jumlah mereka seluruhnya seribu orang, jika kita tidak melakukan pengecualian terhadap mereka yang masuk Islam karena pernikahan dan mereka yang tidak mempraktekkan Islam dengan sungguh-sungguh, mungkin jumlahnya mencapai beberapa ribu orang.

Rupanya perkembangan yang tergolong lambat ini merupakan akibat dari lingkungan eksternal. Atmosfer agama tradisional Jepang dan kecenderungan pembangunan negara Jepang yang terlalu materialistic juga perlu dijadikan bahan pertimbangan mengapa perkembangan Islam di Jepang lambat. Terdapat perbeadan orientasi antara generasi Muslim Jepang yang lama dengan yang baru.

Bagi generasi Muslim Jepang yang lama, Islam disamakan dengan agama yang ada di Malaysia, Indonesia atau China dan yang lainnya. Namun bagi generasi Muslim Jepang yang baru, negara-negara Asia Tenggara dan Timur ini tidak terlalu menarik, karena orientasi mereka adalah Barat, dan mereka lebih dipengaruhi oleh Islam seperti yang ada di negara-negara Arab. Muslim Jepang generasi lama sudah pernah hidup berdampingan dengan Muslim non-Jepang dan hal ini merupakan sebuah contoh yang bagus akan adanya semangat persaudaraan. Namun di sisi lain kita tidak bisa menafikan adanya efek samping dari ini semua, yakni islam menjadi sesuatu yang asing bagi orang Jepang pada umumnya. Bagaimana bisa menaklukkan dinding penghalang ini merupakan sebuah persoalan yang harus dipecahkan. Hal ini merupakan tantangan yang harus dijawab oleh Muslim Jepang generasi baru. Ketika berkunjung ke negara-negara Muslim, pertanyaan yang selalu diajukan oleh audien adalah “Berapa persen orang Jepang yang Muslim dari seluruh total populasi?”.

Sejarah perkembangan Islam di Jepang menunjukkan bahwa terdapat gelombang orang-orang yang memeluk Islam. Faktanya, kampanye-kampanye religius yang sudah banyak dilakukan tidak terlalu banyak menuai sukses dalam menyebarkan “agama baru” ini. Data statistic mengindikasikan bahwa 80 % dari total populasi percaya pada Buddhism atau Shintoism dimana 0,7 % adalah penganut Nasrani. Hasil terakhir yang diperoleh berdasarkan polling yang dilakukan oleh majalah bulanan Jepang menyatakan bahwa terdapat sebuah gelombang protes yang penting seputar keberadaan agama. Hanya satu dari empat orang Jepang percaya akan dogma-dogma agama. Kurangnya kepercayaan terhadap dogma-dogma agama umumnya terjadi pada kaum muda Jepang umur 20 tahun dengan angka mencapai 85 %. Para pelaku dakwah yang direpresentasikan oleh komunitas Muslim di Jepang dengan estimasi jumlah mereka sebanyak 100 ribu orang sendiri dirasa amat kecil jika dibandingkan dengan total populasi penduduk Jepang yang mencapai lebih dari 20 juta orang. Para pelajar dan mahasiswa bersama dengan para pekerja yang berada dalam situasi genting melakukan perluasan segmen komunitas mereka. Mereka terkonsentrasi di kota-kota besar seperi Hiroshima, Kyoto, Nagoya, Osaka dan Tokyo namun jarang yang terorganisir secara rapi dalam unit-unit yang mapan untuk melakukan program-program dakwah yang efektif. Faktanya, asosiasi para pelajar Muslim serta masyarakat local mengorganisir camp-camp secara periodic serta melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pemahaman bagaimana mengajarkan Isam secara benar dan tepat serta untuk memperkuat hubungan persaudaraan diantara sesama Muslim.

Tidak ada kelanjutan dari upaya-upaya untuk bertahan dengan situasi yang menuntut penyesuaian-penyesuaian bagaimana di satu sisi harus menjalani gaya hidup yang modern dan di sisi lain harus menyeru orang pada perbaikan jiwa agar tercipta keseimbangan hidup. Kesulitan-kesulitan yang kemudian dihadapi oleh orang-orang Muslim adalah dalam hal pengadaan fasilitas komunikasi, perumahan, pendidikan anak, atau makanan halal serta buku-buku Islam yang pada saat itu, tahun 1980-an masih sangat sulit. Dan hal ini merupakan factor-faktor tambahan yang menjadi penghalang bagi jalannya dakwah di Jepang. Kewajiban untuk berdakwah seringkali dirasakan sebagai kewajiban seorang Muslim untuk mengajarkan Islam kepada non-Muslim. Dan banyak Muslim yang merasa bahwa kegiatan mereformasi (islaah) serta memperbaharui (tajdid) itu amat diperlukan, sehingga otomatis hal tersebut juga mempengaruhi bentuk-bentuk dakwah yang dilakukan oleh komunitas-komunitas Muslim yang eksis di Jepang.

Sebuah kondisi yang menuju perbaikan serta kemajuan dalam hal pengetahuan Islam serta kehidupan (living condition) demi keberhasilan dakwah amat diperlukan di Jepang. Satu hal yang harus dipahami adalah bahwa jika tindakan pengabaian serta ketidakpedulian oleh warga negara Jepang yang Muslim terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan persoalan jamaah dirubah, maka resiko yang harus ditanggung komunitas akan bisa diatasi dan dicairkan melalui distorsi keyakinan Islam yang amat hebat, yang terus tumbuh. Kemungkinan tersebut pada kenyataannya bersentuhan dengan keterbukaan permanent orang-orang muslim terhadap pengaruh adat-istiadat Jepang dan ritual-ritual tradisional seperti menundukkan kepala amat dalam serta berpartisipasi secara kolektif dalam acara-acara yang bersifat religiuis dan berkunjung ke kuil. Mungkin permasalahan yang muncul adalah ketika keterlibatan pada anak Muslim dalam perayaan-perayaan semacam itu akan menjadikan mereka target empuk transmisi dan penanaman budaya non-Islam dan kebiasaan soaial. Komunitas Islam di Jepang amat membutuhkan kehadiran lembaga-lembaga Islam di seluruh Jepang.

Terdapat upaya-upaya permanent untuk membangun atau merubah unit-unit pemukiman menjadi masjid-masjid di banyak kota dan dengan pertolongan dari Allah Yang Maha Kuasa, juga ingin membangun perusahaan-perusahaan yang diharapkan akan menghasilkan buah-buahan. Terdapatnya miskonsepsi dalam pengajaran Islam diperkenalkan oleh media Barat hharus diluruskan dengan sebuah pendekatan yang lebih efisien yang diambil dengan penuh pertimbangan terhadap adanya keistimewaan masyarakat jepang yang merupakan salah satu masyarakat yang paling terpelajar di dunia. Karena adanya distribusi yang tidak merata, maka terjemahan Al-Quran dalam bahasa Jepang tidak tersedia di ruang public. Literatur Islam benar-benar sulit ditemui di toko buku atau perpustakaan umum kecuali beberapa essay yang ditulis dalam bahasa Inggris serta buku-buku yang dijual dengan harga yang relative mahal. Akibatnya, tidak heran jika kita hanya menemukan bahwa pengetahuan orang-orang Jepang mengenai Islam hanya terbatas seputar poligami, Sunni dan Syiah, Ramadhan, Mekah, Allah adalah Tuhan-nya orang Islam, dan Islam adalah agamanya Muhammad. Akankah Islam bergaung lebih keras di Jepang? Dengan terdapatnya bukti-bukti yang signifikan mengenai terdapatnya tanggung jawab untuk berdakwah serta penilaian yang rasional terhadap adanya keterbatasan dan kapabilitasnya, komunitas Muslim menunjukkan komitmen yang lebih kuat untuk melaksanakan kewajiban dakwahnya dengan cara-cara yang lebih terorganisir. Di masa yang akan datang diharapkan masa depan Islam dan para pemeluknya akan lebih baik daripada sebelumnya, tentunya dengan mengharapkan pertolongan Allah.

Prediksi serta harapan Nur Ad-Din Mori yang dia gulirkan pada tahun 1980-an ternyata menjadi kenyataan. Sekarang, setelah dunia memasuki abad ke-21 dan seiring dengan pembangunan negaranya, masyarakat Jepang menjadi semakin menginternasional. Menjadi bangsa yang terbuka bagi dunia, Jepang giat memberikan bantuan, termasuk beasiswa bagi para pelajar berprestasi dari berbagai negara termasuk negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim seperti Indonesia sehingga tidaklah mengherankan jika mayoritas populasi Muslim di Jepang adalah orang asing dan yang paling banyak adalah orang Indonesia, selain India dan Pakistan. Jumlah populasi Muslim Indonesia di Jepang sendiri mencapai 20.000 (dua puluh ribu) orang.

Populasi Muslim Indonesia di Jepang ini giat melakukan kegiatan-kegiatan keislaman yang berada di bawah payung berbagai macam organisasi dan lembaga, mulai dari yang bersifat social semacam PMIJ (Persaudaraan Muslim Indonesia Jepang), FLP (Forum Lingkar Pena) Jepang, sampai yang bersifat politis seperti PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Jepang dan KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Jepang. Biasanya orang-orang yang berafiliasi dalam organisasi serta lembaga tersebut mengadakan kegiatan dalam bentuk camp-camp yang merupakan salah satu tradisi di sana. Tidak hanya orang Indonesia saja yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mereka selenggarakan, ternyata orang-orang Jepang pun tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Setelah terjadi peristiwa teror 11 September 2001 (di New York), masyarakat Jepang juga memberikan perhatian yang sangat besar terhadap Islam. Selain organisasi dan lembaga yang dikelola Muslim asing, Muslim Jepang juga memiliki organisasi dan lembaga keislaman yang mereka kelola sendiri, seperti Japan Association of Middle East Studies (JAMES). JAMES ini aktif menyelenggarakan kajian-kajian (dalam bentuk seminar maupun diskusi) seputar Islam. Dan dari hasil pengkajian Islam yang intensif dilakukan di kampus-kampus terkenal di Jepang itu lahirlah sarjana-sarjana Islam Jepang sekaliber Prof. Sachiko Murata, pengarang buku The Tao of Islam yang terkenal itu. Prof. Sachiko Murata sendiri akhirnya memeluk Islam setelah belajar Islam di Fakultas Teologi University of Tokyo.

Japan Muslim Association yang sudah berdiri sejak 1953 sendiri sekarang ini sangat giat melakukan penerjemahan dan menerbitkan kitab suci Al-Quran, Hadits Nabi, serta buku tentang cara sholat. Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang cukup signifikan mengingat beberapa tahun yang lalu untuk merekrut anggota saja masih sulit dilakukan oleh organisasi pertama yang menjadi afiliasi utama Muslim Jepang ini.

Selain itu juga ada Hokkaido Islamic Society (H.I.S.) yang tujuan pendiriannya adalah untuk meayani kebutuhan orang-orang Muslim, terutama Muslim asing yang tinggal di Hokkaido, jumlahnya kira-kira 150 orang. H.I.S. merupakan sebuah organisasi non-politis yang concern ke penerapan ajaran-ajaran Islam (hokum Islam) dengan tetap menghormati hokum yang diterapkan Jepang. Dengan kata lain, komunitas ini mencoba untuk menjawab tantangan zaman menggunakan Islam sebagai rujukan (Islam Worldwide). H.I.S. didirikan tahun 1992 oleh orang-orang Muslim yang menetap di Hokkaido.

Meskipun begitu, orang asli Jepang yang memeluk Islam masih sangat sedikit, yakni sekitar 70.000 (tujuh puluh ribu) orang saja dari total populasi penduduk Jepang yang mencapai 120.000.000 (seratus dua puluh juta) orang. Seorang Guru Besar Fakultas Teologi Universitas Doshisha, Hassan Ko Nakata, yang memeluk Islam setelah mempelajari Islam di Fakultas Agama Islam University of Tokyo selama 3 tahun, yang pada 9 Maret 2005 lalu berceramah di Pesantren Cigadog, mengatakan bahwa perkembangan Islam di Jepang juga banyak dipengaruhi oleh banyaknya wanita-wanita Jepang yang menjadi Muslim karena menikah dengan pria Muslim asing. Pemeluk Islam di Jepang adalah bukan sejak lahir, namun setelah dewasa barulah menjadi pengikut Islam atas kemauan sendiri. Namun sekali lagi, jumlahnya masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan total populasi penduduk Jepang.

Saya yakin bahwa ini adalah kesempatan yang paling baik untuk menyiarkan agama Islam di kalangan Bangsa Jepang. Sebab ketidaktahuan yang menjalar di belakang benda duniawi telah menyebabkan bangsa yang menyebut dirinya maju itu menjadi mangsa atau korban kekosongan jiwa. Dan Islam adalah satu-satunya agama yang sanggup mengisi kekosongan jiwa mereka. Kalaulah langkah-langkah teratur dilakukan untuk dakwah Islam di Jepang sekarang, maka tidak akan lebih dari dua atau tiga turunan, seluruh bangsa ini telah memeluk Islam. Saya menegaskan bahwa usaha serupa akan merupakan pertolongan yang besar buat Islam di Timur Jauh, sekaligus merupakan nikmat terbesar bagi kemanusiaan di bagian dunia ini.

*Artikel ini pernah dimuat pada majalah Al-Mu'tashim

fellowEquality can give money

Selasa, 19 Agustus 2008

sekarang memang banyak yang menawarkan uang dari jasa internet.... tapi di fellow berbeda karena memang beda dari yang lain

http://fellowequality.com/pages/index.php?refid=ciciku coba klik ini dan jadi reveral aku.. tapi kamu harus punya paypal untuk pengiriman uang dari fellow dan jumlah uang kamu harus mencapai 68 dolar untuk bisa cair... sabar buuuuu

di dunia ini emang ga ada yang instant

saya akan menjelaskan secara detail langkah - langkahnya :
1. kita harus punya account di paypal, egold, alertpay... tapi saya akan menjelaskan langkah - langkah untuk sign up di paypal saja :
  1. Pemegang account Paypal harus berusia minimal 18 tahun atau lebih dan mempunyai :

    1) Alamat email = Sebagai username account Paypal anda nantinya

    2) Kartu kredit = Pengguna Paypal dari Indonesia saat ini baru dapat menggunakan kartu kredit untuk mengaktifkan/verified accountnya pertama kali, dan hanya kartu kredit dari bank tertentu yang diterima

    3) Untuk bisa withdraw dari paypal, anda harus mempunyai salah satu dari kartu kredit Visa, kartu debit Visa, atau prepaid card Visa
  2. Sebelum mulai mendaftar, siapkan data-data anda untuk membuat account PayPal seperti Email, Nama, Alamat, Telp, Nomor kartu kredit (Pastikan Nama, Alamat, Telp yang akan anda isi untuk pendaftaran sama dengan data pada kartu kredit anda)

    1. Ke situs www.paypal.com

    (Untuk keamanan pastikan selalu alamat situs yang tertulis di address bar browser adalah alamat website resmi PayPal http://www.paypal.com/ atau https://www.paypal.com/ )

    2. Klik SignUp untuk mendaftar

    3. Selanjutnya ada pilihan negara, karena anda di Indonesia pilih Indonesia. Lalu pilih tipe account yang anda inginkan, untuk pendaftar baru di Indonesia disarankan memilih yang personal account dahulu, anda dapat Upgrade kemudian ke tipe Premiere account atau Business account dengan mudah dan gratis sesuai kebutuhan. Setelah itu tekan Continue

    4. Selanjutnya masukan informasi anda seperti Nama, Alamat, Telp, Email (Pastikan Nama, Alamat, Telp yang anda isi untuk pendaftaran sama dengan data kartu kredit anda)

    Untuk mata uang biarkan tetap U.S. Dollars karena Rupiah belum ada

    Contoh penulisan nomor Telepon yang benar : 02177755555 atau 021-77755555 atau 62-21-77755555
    Contoh penulisan nomor Mobile phone yang benar : 08123456789

    Email yang anda masukan akan menjadi username PayPal anda untuk login atau bertransaksi menggunakan PayPal kemudian

    Isi Password anda dengan kombinasi huruf dan angka, minimal 8 karakter

    Pada Password Recovery pilih dan isikan 2 pertanyaan dan jawaban pribadi untuk mendapatkan password anda kembali jika suatu saat anda lupa password

    Baca lagi User Agreement dan Privacy Policy jika diperlukan, lalu beri tanda centang pada Yes, dan ketikan kode pengaman yang berwarna kuning pada kolom yang tersedia tanpa spasi.

    Periksa lagi dan pastikan Nama, Alamat, Telp yang anda isi sesuai dengan data kartu kredit anda, jika sudah yakin tekan Sign Up

    5. Dibagian selanjutnya diinstruksikan untuk memasukan Nomor kartu kredit anda yang akan digunakan untuk memasukan dana ke account PayPal anda, Jika sudah klik Add Card.

    Jika anda tidak ingin memasukan data kartu kredit anda sekarang klik Cancel, anda dapat memasukan data kartu kredit anda kemudian setelah login di halaman My Account

    4. Anda akan menerima email konfirmasi bahwa anda telah mendaftar dan untuk mengaktifkan account PayPal, buka email dari PayPal tersebut dan klik link konfirmasi yang terdapat didalamnya untuk konfirmasi bahwa anda adalah pemilik email tersebut

    5. Setelah itu anda akan dibawa kembali ke situs PayPal lagi dan masukan password anda lagi (anda harus memasukan password anda setiap ke situs PayPal) lalu ikuti langkah selanjutnya, setelah itu anda akan masuk ke halaman My Account

    6. Jika anda sudah memasukan data kartu kredit di halaman My Account akan ada bacaan Expanded option (pilihan), baca dengan teliti instruksinya, anda di instruksikan untuk menekan tombol Get Number untuk menjadi Verified member PayPal (Kebenaran alamat anda sudah di cek oleh PayPal)

    Pilihan 1 : Untuk mendaftar menjadi Verified member PayPal sekarang tekan tombol Get Number untuk mendapatkan 4 digit kode keamanan dari PayPal, yang akan dikirimkan kedalam statement bulanan kartu kredit anda selanjutnya, kartu kredit anda akan di charge $1.95 USD untuk keperluan ini. Tujuan mengirimkan kode keamanan PayPal ini adalah untuk memastikan bahwa alamat yang anda berikan adalah benar (bukan alamat fiksi belaka)
    Jika anda sudah mendapatkan 4 digit kode keamanan tersebut dari statement bulanan kartu kredit anda, login dengan account PayPal anda, kemudian dihalaman My Account klik bagian Activate Account - Complete Expanded Use Enrollment, setelah anda memasukan 4 digit kode keamanan tersebut account paypal anda akan menjadi Verified member dan akan ditambahkan $1.95 USD kedalam account PayPal anda otomatis karena menjadi Verified member, jadi hitung-hitung gratis. Setelah anda mengklik tombol Get Number anda akan dibawa ke halaman My Account....

    Pilihan 2 : Jika anda tidak ingin menjadi Verified member sekarang lewatkan bagian Expanded Version ini, klik bagian Activate Account lain waktu dihalaman My Account setelah login untuk mendaftar menjadi Verified member agar limit dana anda tidak dibatasi, setelah anda melewatkan bagian Expanded Version anda akan dibawa ke halaman My Account....

    Selesai, selamat anda telah memiliki account PayPal!

    Anda sudah dapat menggunakan account PayPal anda sekarang juga




    Catatan :

    Sekarang anda sudah mempunyai account PayPal Unverified account untuk melakukan pembayaran atau mengirim uang ke account PayPal lain dengan limit $100 USD (atau mungkin lebih pada beberapa account tergantung kartu kredit yang digunakan), serta dapat menerima uang dari account PayPal lain dengan limit terbatas. Untuk menghilangkan limit Account paypal anda harus menjadi Verified member (Kebenaran alamat anda sudah di cek oleh PayPal) dengan cara mengikuti Langkah No.6 diatas

    Dengan Unverified PayPal anda belum bisa withdraw ke rekening bank atau kartu kredit anda. Untuk bisa withdraw menarik uang dari balance paypal, anda sudah harus menjadi verified member.

    Jika anda belum memasukan atau ingin menambah kartu kredit, login dengan account PayPal anda dan ke My Account --> Profile --> Add or Edit Credit Card

    Jika masih membutuhkan bantuan dari user lain lihat dibagian Forum
    http://www.paypalindonesia.com/diskusi.html

nah cuma itu aja untuk register di paypal...
  1. langkah selanjutnya kita bikin acoount di fellowEquality :1. Klik http://fellowequality.com/pages/index.php?refid=ciciku
  1. atau http://e-mailptr.com/pages/index.php?refid=ciciku
    2. Klik Menu JOIN > Please enter your Email address to sign-up:
    Masukan E-Mail anda secara lengkap
    3. Klik continue
    4. Segera periksa Inbox Email anda dan cari email yg berjudul ‘fellowequality .com signup URL’.
    5. Klik website yg sudah dikirimkan boss-mails.com signup URL’ (alamat signup URL, huruf berwarna biru panjang, nomer dua dari bawah)
    Maka akan muncul kotak seperti ini:
    l Username: Ketik nama alias atau samaran anda (min 6 digit)
    l E-Mail: Masukan alamat email anda
    l First Name: Ketik nama depan anda (harus sesuai KTP/KARTU PELAJAR)
    l Last Name: Ketik nama belakang anda (harus sesuai KTP/KARTU PELAJAR)
    l Address: Ketik alamat tinggal anda (harus sesuai KTP/KARTU PELAJAR)
    l City: Ketik nama kota anda, misalnya Surabaya
    l State: Ketik nama propinsi, misalnya JAWA TIMUR
    l Zip Code: Ketik kode pos
    l Country: Ketik nama negara, misalnya Indonesia
    l Referred by: isi dengan ucikcayang( jika sudah terisi ” ucikcayang ” maka dibiarkan saja)
    l Select categories of interests to you: Harap anda centang semua.
    kategori tersebut sampai dengan terakhir
    l Select a payment method: Pilih yg E-Gold
    l Payment account ID: Masukan account paypal anda
    l Password: Masukan min 6 digit angka (yang gampang anda ingat)
    l Confirm Password: Masukan lagi 6 digit angka di atas (password)
    l Trus Klik Tombol Sign Up Maka otomatis uang sebesar USD 2.000 langsung masuk ke account anda di boss-mails.com. Untuk mengeceknya, cobalah meng-Klik My Earnings.
    l Untuk menambah saldo anda setiap waktu, cobalah mengklik Paid to Click, lalu klik banner-banner iklan-iklan yang ada Mudah bukan? . Satu iklan berharga US 2000 cents (US$20) atau US2500 cents (US$25). Bahkan, ada pula iklan yang bernilai US 50000 cents (US$ 500) !!! (Bayangkan dollar yang akan kita dapatkan!!!)

    Sesaat setelah anda meng-klik salah satu banner iklan, anda akan terhubung dengan web-site lain (muncul pada jendela baru), yang disitu akan tertulis dalam bahasa inggris yang intinya adalah anda akan mendapatkan sejumlah dollar jika anda berada dalam web-site tersebut selama sekitar 20 atau 30 detik. Setelah 20 atau 30 detik, maka akan muncul keterangan ucapan terima kasih, dan pemberitahuan bahwa uang sejumlah US$50 atau US$25 telah dimasukkan ke dalam account anda. (Mudah bukan ??? dan hasilnya bener-bener dahsyat).

    Bila suatu saat banner-banner itu tidak ada, maka tunggulah di lain waktu, maka banner-banner itu akan muncul lagi, dan kliklah. Banner-banner baru biasanya akan muncul lagi setelah 12 jam (Mudah bukan?)
 

Most Reading

Tags