Pengikut





Assalamu'alaikum... Welcome to my site

Find this blog

blog

KEUTAMAAN EMPAT RAKAAT SEBELUM ASHAR

Kamis, 25 September 2008

Syaikhuna Mufti KSA Bagian Selatan Syaikh Muhaddits Ahmad bin Yahya An-Najmi hafizhahullah berkata dengan sanad yang bersambung sampai kepada Imam Asy-Syaukani dalam Nailul Authar, beliau berkata :

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ e قَالَ : ((رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ العَصْرِ أَرْبَعاً)). رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ.

Artinya : Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Allah merahmati orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar". HR Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi.

Asy-Syaukani berkata : "Hadits ini dihasankan oleh At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah. Dan di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Mihran, dia diperbincangkan. Akan tetapi dia telah ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Adi". Selesai.

Saya berkata : Pentsiqahan Ibnu Hibban secara tersendiri tidak bisa menjadi sandaran, sebagaimana ketetapan ahlul hadits. Akan tetapi dengan dukungan pentsiqahan Ibnu Adi, hadits ini menguat, sebab Ibnu Hibban memiliki sikap tasahul, oleh karena itu bisa dikatakan hadits ini termasuk hadits hasan.

Asy-Syaukani berkata : "Dalam hal ini terdapat hadits dari Ali radhiyallahu 'anhu riwayat Ahlus-Sunan (Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa-I, dan Ibnu Majah) dengan lafazh :

((كَانَ النَّبِيُّ e يُصَلِّي قَبْلَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِالتَّسْلِيْمِ)).

Artinya : Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat empat rakaat sebelum Ashar dengan memisahkan diantaranya dengan salam (yaitu dua rakaat lalu salam, kemudian dua rakat lalu salam).

At-Tirmidzi, An-Nasa-I dan Ibnu Majah menambahkan :

((عَلَى المَلاَئِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُؤْمِنِيْنَ)).

Artinya : Atas para malaikat yang didekatkan dan orang-orang yang mengikuti mereka dari kaum mukminin dan mislimin.

Dan Asy-Syaukani menyebutkan riwayat lain yang semakna dengan hadits ini, yaitu dari Ali pada riwayat Ath-Thabarani di dalam Al Ausath, dan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash pada riwayat Ath-Thabarani di dalam Al Kabir dan Al Ausath secara marfu' dengan lafazh :

((مَنْ صَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ العَصْرِ لَمْ تَمَسَّهُ النَّارُ)).

Artinya : "Barangsiapa shalat empat rakaat sebelum Ashar, tidak akan disentuh oleh neraka".

Dan dari Abu Hurairah pada riwayat Abu Nu'aim, dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

((مَنْ صَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ العَصْرِ غَفَرَ اللهُ لَـهُ)).

Artinya : "Barangsiapa shalat empat rakaat sebelum Ashar, Allah mengampuninya".

Hadits ini dari riwayat Al Hasan dari Abu Hurairah dan dia (Al Hasan) tidak mendengar darinya.

Dan dari Ummu Habibah riwayat Abu Ya'la dengan lafazh : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

((مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ العَصْرِ بَنَى اللهُ لَـهُ بَيْتاً فِي الجَنَّةِ)).

Artinya : "Barangsiapa menjaga shalat empat rakaat sebelum Ashar, Allah bangunkan untuknya rumah di surga".

Dan di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Said Al Muadzdzin. Al Iraqi berkata : "Saya tidak tahu siapa dia".

Dan dari Ummu Salamah pada riwayat Ath-Thabarani di dalam Al Kabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda :

((مَنْ صَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ العَصْرِ حَرَّمَ اللهُ بَدَنَهُ عَلَى النَّارِ)).

Artinya : "Barangsiapa shalat empat rakaat sebelum Ashar, Allah haramkan badannya dari neraka".

Asy-Syaukani berkata : "Hadits-hadits tersebut menunjukkan mustahabnya shalat empat rakaat sebelum Ashar, doa rahmat dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bagi yang mengerjakannya dan pengharaman badannya dari neraka bagi yang berlomba-lomba mengerjakannya".

Saya berkata : Sesungguhnya secara keseluruhan hadits-hadits ini menunjukkan kandungannya yang shahih. Maka seyogyanya seorang muslim memanfaatkan berbagai kesempatan yang terdapat keutamaan padanya dan tidak menyia-nyiakannya. Hukum shalat empat rakaat sebelum Ashar ini adalah mustahab dan derajat tekanannya di bawah sunnah-sunnah rawatib. Wabillahit-taufiq. Selesai.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

AMAZing,,
i got so many good things here,
hope , you upload more good stuff to read :p

 

Most Reading

Tags