Pengikut





Assalamu'alaikum... Welcome to my site

Find this blog

blog

Untuk Guest

Rabu, 05 November 2008

Hmmm... Mau cerita dikit...

Ada orang yang mungkin merasa dirinya gag bersalah dan menumpahkan kesalahan pada orang lain. Yaaah memang adalah seperti itu,,,
Dia gag tau alasannya kenapa seseorang bersikap seperti itu padahal itu dipicu dengan kelakuannya sendiri.

Kalian semua tahu kan bahwa antara pria dan wanita tidak boleh berkhalwat? apa lagi dia tahu lingkungan seperti apa dia tinggal. Semua bisa baik - baik aja andaikan dia tau caranya seperti apa?

Waktu itu semuanya sudah muak dengan kondisi mereka. Mereka merasa sudah menjadi pasangan suami dan istri. Hmmm... Kami tidak bisa berbuat apa - apa lagi, toh di bilangin juga sudah tidak mempan?

Andaikan tau bagaimana bersikap di depan orang... Tentu tidak akan membuat orang lain bersu'udzon terhadap mereka? Siapakah yang dosa?
Aku pernah dengar sebuah hadist,, atau apa lupa... Bahwa ada hak seorang muslim yaitu hak untuk tidak bersu'udzon terhadap orang lain. Dan selama dia membuat orang lain bersu'udzon maka dosanya pun dia akan mendapatkannya.

Dia tidak mengerti perasaan yang lain. Dia hanya tahu dan dia hanya lihat dari pihaknya. Belajarlah untuk dewasa, belajarlah untuk bijak dan arif dalam melihat suatu masalah. Belajarlah untuk adil.

Jangan menghakimi seseorang karena kekurangannya. Toh minimal ketika dia sedang memperlihatkan kekurangannya berikanlah sebuah teguran. Atau tanya kenapa dia bersikap seperti itu agar masalah selesai. Tapi wajarlah masih anak - anak. Apapun akan dimaklumi.

kau lagi satu kekurangan saia. Saia sulit menerima kritikan seseorang selama saia merasa saia tidak salah.
Ya saia akui saia salah bersikap waktu itu. Harusnya saia bisa lebih menerima kondisi mereka yang selalu pergi kemanapun berdua.
dan saia harusnya juga menerima ketika tidak bisa lagi menghabiskan waktu bersama dengan sahabat saia karena sudah habis tersita untuknya.
Dan saia pun harusnya lebih menerima mereka ketika mereka selalu berdua, wajarlah karena mereka sedang jatuh cinta.

Tapi saia hanya manusia biasa yang tidak bisa menerima ketika peraturan Allah SWT di langgar di depan mata saia. Dan saia yang tidak dapat berbuat apa - apa, kecuali menahan marah saia dengan diam dan tidak menyapa mereka.

Kau juga tidak pernah tau selama ini kan? Bahwa akupun menangisi kalian, dan ketika saia tulis artikel ini pun. Saia sedih kenapa dia picik, (wajar dia picik karena dia buta, matanya dan hatinya dibutakan oleh cinta)

hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
ASTAGFIRULLAH...

Maaf kan saia atas segala kesalahan saia,,, Maaf kan saia karena telah membuatmu menderita sahabatku. Sudah jangan hukum aku lagi dengan kata - kata yang menyayat hati. Aku lebih menerima ketika kau yang memakiku.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Hi all. How are you?

Anonim mengatakan...

I’m still studying from you, however I’m enhancing myself. I definitely love studying every little thing that is written on your blog.Keep the stories coming. I beloved it!
Certainly one of the challenges which individuals beginning a brand new on-line firm face is that of obtaining guests to their internet site.
I do know this isn’t exactly on topic, however i have a site using the same program as properly and i get troubles with my comments displaying. is there a setting i'm lacking? it’s doable it's possible you'll help me out? thanx.


buy Diabecon no prescription | get Diabecon online

Unknown mengatakan...

forgive me, may be you can tell me more detail about your problem? or may be we can chat... you can call me at pingbox in my site... I hope I can help to fix your problem... ^^

Anonim mengatakan...

I hate to see us lose your input but I wonder if simply publishing articles with no comments enabled and having a members-only forum wouldn't be a good compromise. There's something about the immediacy of the response form and the lack of accountability available from anonymity (oh, hypocritical me) that seems to encourage people's awfulness.

 

Most Reading

Tags